Mungkin aku berlebihan dalam mendeskripsikannya
Hingga aku larut dan lalai
Kau diam-diam mengelabui
Taman jiwa seolah bergejolak
Kau bunuh dengan sayatan kecil
Hingga menggores dan memangkasnya
Kini aku kuncup dan jeri untuk mekar
Anganku pecah
Konflik hati dan ilusiku semakin lahap
Semua Nampak kosong
Harapan tak lagi berjalan
Ia terkikis hingga kritis
Meski benar tidak habis
Jalanku seperti aliran pilu
Gambaran kekecewaan terus menghantui
sedang penglihatanku gelap
hanya ada setitik cahaya yang melindungi
untuk menguatkan dan tak ingin mematahkan
begitu berat pergerakanku untuk mekar
tidak ada dorongan yang mampu
tidak ada pula kekuatan untuk mekar
karena aku kuncup dan hanya ingin kuncup
Leave a Reply