Pilpres 2019, Punakawan: Pilih Saja Mereka Yang Benar-Benar Memilih Kalian

Sore itu langit Kota Gede sedang bagus-bagusnya, merah merona seperti kekasihmu setelah kau kecup pipinya.

Gareng: Gong!

Bagong: Mbelgedes! Ada apa to, Reng? Kamu itu merusak lamunanku aja!

Petruk: Wehehe..wehehe..

Gareng: Halaaah..ngelamunin apa to kamu? Hidupmu perasaan gitu-gitu aja. Flat kayak tivi! Aku ini lho lagi gundah, bingung!

Bagong: Yo ben wae..aku memang gitu-gitu aja, tapi bukan gini-gini aja.

Proooooooooott (Bagong kentut).

Gareng: Asem! Kebiasaan suka kentut sembarangan kamu itu Gong, kayak bapakmu!

Bagong: Yo ben..bapakmu juga..ehehe..

Gareng: Gong, maksudmu gitu-gitu beda sama gini-gini itu apa to? Coba jelasin.

Bagong: Easy..gitu-gitu aja berarti penilaian yang dikasih sama orang lain ke aku, kalok gini-gini aja itu penilaianku terhadap diriku sendiri. Paham?

Bagong: Ora.

Bagong: Woooo..Mbelgedes Reng! Intinya, biarkan orang lain menilai kita, yang penting kita tau harus berbuat apa di kehidupan yang fanbase ini. Aku sih bodo amat sama penilaian orang lain.

Petruk: Fana, Gong. Fana, bukan fanbase.

Bagong: Cerewet, yang penting kamu kan paham maksudku.

Petruk: Wehehe..langit!

Gareng: Ada apa to, Truk? Malah cengengesan! Kenapa langit? Why??

Petruk: Apik. Itu lho bagus langitnya. Lihat..lihat!

Gareng: Wis embuh, Truk. Aku lagi bingung ngelihat tingkah tuan-tuan kita karena mereka beda pilihan!

Petruk: Ya biarin aja mereka beda pilihan, kan itu wajar. Kayak aku ini lho milih tempe gembus..mak nyooosss! Kamu mau pilih apa, Gong?

Bagong: Telo godog wae aku, Truk.

Petruk: Wehehe..pantesan kentat-kentut aja kerjaanmu, Gong. Tapi ndak papa, aku tetap menghargai pilihanmu itu.

Gareng: Nah! Ini lho yang aku maksud! Menghargai, Truk.

Petruk: Ha? Piye? Menghargai gimana maksudmu, Reng?

Gareng: Ya saling menghargai pilihan masing-masing. Ini kan yang terjadi ndak begitu. Beda pilihan berarti musuhan, diem-diem man, tidak berteman, nyindir di group yang berlanjut ke status whatsapp, di stories instagram, dan lain-lainnyaaaaa.

Bagong: Norak!

Gareng: Menengo Gong! Diam saja, ndak usah ikutan obrolan kami yang Maha Paham situesyen ini.

Bagong: what do you mean, Gareng?

(Muncrat kopinya Gareng).

Gareng: Ahahaha..bahasamu itu lho Gong! Kayak orang India aja!

Petruk: Inggris, Reng. Inggris itu.

Gareng: Halaaah..ya itu maksudku, Truk. Eh Truk, bapakmu itu kemana to? Tadi ngajak ke angkringan, sekarang kita semua disini malah ngilang. Kebiasaan!

Petruk: Ha embuh..jalan-jalan keliling mungkin. Males lihat kamu kebingungan..wehehe..

Bagong: Itu lho Bapakmu, Reng. Lagi duduk di depan toko sepatu. Nah, itu jalan kesini. Kerasa mungkin kalok kita omongin..ehehe..

Gareng: Pak..sini-sini, duduk disini lho..tadi ngajak ke sini tapi malah ngilang. Piye to Bapak itu?

Semar: Heuu..hmel hmel..ada apa, Reng? Ada apa cah bagus? Sudah selesai kebingunganmu? Truk, Bapak mau kopi hitam, tolong pesenin ya, ndak usah tambah gula.

Petruk: Siaaaaaaapp..wehehe..

Gareng: Masih bingung sih, Pak. Itu tuan-tuan kita kan masih saja saling bermusuhan karena perbedaan pilihan. Sampai adu jotos lho, Pak! Ngeri kan..hiii..

Semar: Heuu..ya biarin aja, namanya juga punya kepentingan. Untung-ruginya juga nanti mereka yang rasakan..heuheu..

Bagong: Betul!

Gareng: Meneng! Diam kamu, Gong. Tapi Pak, aku jadi bingung mau bersikap, mereka semua kan tuan-tuan kita. Aku harus bagaimana?

Semar: Memangnya sejauh ini kamu berpihak dengan siapa, Reng? Milih nomer berapa?

Gareng: Rahasia. Bapak ndak perlu tau.

Semar: Naaaaah..berarti tuan-tuan kita ndak pinter kayak kamu dalam menjaga rahasia. Gitu aja kok repot, Reng..heuheu..

Gareng: Bapak itu lho. Senengannya bikin aku tambah bingung!

Bagong: Jadi baiknya gimana, Pak? Aku juga belum punya pilihan. Milih siapa yo enaknya?

Gareng: Nah! Tumben kamu pinter, Gong!

Bagong: Mbelgedes!

Petruk: Wehehe..makin sore makin bagus langitnyaaaa..

Semar: Sebaiknya, ndak usah ikutan ruwet kayak tuan-tuan kita, apalagi sampai saling memusuhi hanya karena berbeda pilihan. Hormati, jaga pilihanmu, lalu diam. Sederhanaaaa..heuheu..

Gareng & Bagong: Lalu enaknya milih siapa, Pak???

Semar: Kalian sebagai rakyat, kalian juga yang nantinya menjadi sumber doa, semangat, dan berkah buat mereka yang akhirnya terpilih. Iyo opo ora? Heuheu..

Gareng & Bagong: Beneeeeeerrrr!

Semar: Sederhanaaa..pilih saja mereka yang benar-benar memilih kalian..heuheu..

Sore itu Gareng, Bagong, dan semua pembeli angkringan berhasil dibuat diam, mungkin mereka sedang berpikir akan arti dari kata-kata Pak Semar. Cuma Petruk yang terlihat kelebas-kelebus menikmati Kretek sembari memandangi langit.

Yogyakarta, 9 Februari 2019.

***

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.